Memahami Fase Menstruasi Secara Berurutan
Fase menstruasi bukanlah sesuatu yang harus dianggap tabu untuk mengedukasi masyarakat. Pasalnya, semua wanita pasti mengalami masa ini saat menginjak usia remaja dan akan terus mengalami fase ini hingga menopause datang. Jadi, pemahaman tentang menstruasi harus didapatkan oleh semua wanita sedini mungkin.
Bukan tanpa alasan, meski menstruasi dialami oleh setiap wanita sejak remaja, namun tidak banyak wanita yang mengetahui tentang siklus menstruasi. Mengenai apa yang terjadi pada tubuh saat menstruasi, fase-fasenya, hingga apa yang dimaksud dengan menstruasi sebenarnya masih banyak yang belum tahu.
Sederhananya, menstruasi adalah masa dimana wanita yang masih remaja dan siap untuk bereproduksi mengeluarkan darah dari organ vitalnya. Pendarahan ini terjadi karena luruhnya lapisan rahim karena tidak dibuahi. Jadi, ketika seorang wanita tidak dibuahi atau tidak hamil, siklus menstruasi akan terus terjadi dan merupakan hal yang wajar.
Apa Saja Fase Menstruasi?
- Fase Proliferasi
Setiap fase siklus menstruasi dipengaruhi oleh kinerja hormon wanita. Fungsi dari semua hormon wanita ini adalah sebagai pembawa pesan bagi tubuh untuk menjalankan perannya. Pada awal siklus menstruasi, otak akan memproduksi hormon perangsang folikel.
Hormon tersebut kemudian akan dibawa dan diedarkan melalui aliran darah untuk kemudian merangsang tubuh untuk memproduksi folikel atau bagian dalam indung telur atau indung telur yang bertugas menyimpan sel telur dan sel pelindungnya.
Pada tahap proliferasi ini, folikel mendapat pesan melalui hormon perangsang folikel untuk bersiap-siap melepaskan sel telur dengan segera. Setelah itu, hormon estrogen akan dimulai diproduksi kembali. Biasanya fase proliferasi ini berlangsung selama 8 hari dalam siklus menstruasi dengan rentang waktu 28 hari.
- Fase Ovulasi
Proses ovulasi sebenarnya juga terjadi pada fase proliferasi. Dengan kata lain, fase ovulasi adalah bagian dari fase proliferasi. Fase ovulasi ini ditandai dengan proses pelepasan ovum atau sel telur dari ovarium.
Pada fase ini, sel telur bergerak menuruni saluran yang disebut tuba fallopi atau tuba fallopi. Selama fase ovulasi, sel telur akan terus menempel pada saluran sampai sel sperma datang untuk membuahinya.
Dalam bahasa awam, fase ovulasi ini sering dianggap sebagai masa paling subur bagi wanita. Artinya, jika ingin punya anak, berhubungan seks pada masa subur ini paling berpotensi mengakhiri kehamilan. Fase ovulasi biasanya terjadi dan berlangsung selama 2 hari dari 8 hari fase proliferasi atau folikular.
- Fase Sekretorik
Fase selanjutnya disebut fase sekretorik. Saat fase ini terjadi, rahim atau rahim sedang bersiap untuk menampung sel telur atau ovum yang telah dibuahi oleh sperma. Pada fase sekretorik ini, dinding rahim atau bisa juga disebut endometrium menjadi lebih tebal.
Tujuannya adalah menjadikannya sebagai cadangan darah dan jaringan sehingga sel telur yang telah dibuahi dapat menggunakannya sebagai sumber nutrisi. Secara umum, fase sekretorik berlangsung selama kurang lebih 14 hari.
- Fase Menstruasi
Fase terakhir dalam siklus menstruasi ialah menstruasi itu sendiri. Jika sel telur yang matang tidak mendapatkan pembuahan dari sel sperma selama 14 hari, sel telur akan mati. Rahim yang telah menebalkan dindingnya dan menampung cadangan nutrisi untuk sel telur yang telah dibuahi, akan jatuh bersama sel telur.
Proses keluarnya darah dan jaringan pada dinding rahim terjadi secara periodik setiap hari. Secara umum, total darah dan jaringan yang ditumpahkan dan dikeluarkan melalui organ vital wanita beratnya sekitar 28 gram per hari. Jumlah ini setara dengan ukuran 2 sendok makan.
Pendarahan pada fase menstruasi ini biasanya berlangsung selama 4 sampai 7 hari. Jadi, belum bisa dipastikan berapa lama fase menstruasi ini akan terjadi. Namun, selama masih dalam jangka waktu tersebut, maka fase ini masih tergolong normal.